Rasul melarang para sahabat meniup-niup air panas dan kemudian diminum, sontak para shabat bertanya-tanya : Mengapa ?, ya mengapa ? Kan air panas itu sudah sedikit mendingin. Rasulullah tentu tidak bisa menceriterakanya secara ilmiah. Manusia ummi ( tidak bisa baca tulis ) itu hanya melarangnya.
Beruntunglah, sahabat-sahabat di sekeliling Rasulullah adalah orang-orang yang telah benar-benar menyerahkan hatinya kepada Muhammad saw. Merekasamina wa atona, mendengar dan mentaati.Entah bagaimana jadinya dakwah jika tidak didukung oleh para sahabat yang mempercayai Rasul. Walau mungkin masih bertanya-tanya, sahabat kemudian tak pernah lagi meniup air panas untuk kemudian diminum.
Berabad-abad kemudian, di zaman jauh setelah Rasulullah wafat, para ilmuwan dunia berkumpul merembukkan, mencari tahu apa yang dilarang oleh Muhammmad saw tersebut. Para ilmuwan itu yakin bahwa tidak semata-mata Muhammad saw melarang jika tidak ada rahasia alam yang tersimpan. Padahal, keyakinan para ilmuwan itu jauh berbeda dengan Rasulullah dan para sahabat. Riset dan penelitian pun digelar. Hasilnya ? Ternyata, jika air panas ( H2O ) bertemu dengan oksigen ( O2 ) yang disemburkan oleh mulut kita, maka akan menghasilkan persenyawaan H2CO3, asam karbonat. Dan jika asam karbonat ini masuk kedalam tubuh manusia, maka bisa mengakibatkan penyakit jantung.Subhanallah !.
Di lain waktu, Rasulullah pun menganjurkan agar menjelang tidur di waktu malam, hendaklah umatnya bersiwak ( menggosok gigi ). Kata Rasululla, orang yang menyikat giginya sebelum tidur, maka ketika terlelap, ia akan dicium oleh malaikat. Itu dari segi hitungan yang tidak bisa dikalkulasikan oleh manusia ketika hidup di dunia. Tapi ternyata, ilmu pengetahuan abad 20 menyebutkan bahwa ketika manusia tidur, segala macam sisa-sisa makanan akan mengendap dalam rongga mulut. Ini menyebabkan mulut berada dalam kondisis asam. Agar mulut tidak menyisakan sisa-sisa makanan, yang perlu disikat. Harap dicatat, walaupun ketika menjelang tidur gigi telah dibersihkan, setelah bangun, mulut tetap akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Hingga kita dianjurkan untuk kembali menyikat gigi kita.
Ketika kita tidur pun, sebisa mungkin kita menjaga agar tubuh sebelah kiri tidak berada di bawah. Begitulah kata Rasulullah. Ketika itu tidak cukup ilmu pengetahuan ilmiah untuk menerangkanya. Namun kemudian penelitian membuktikan bahwa ketika tertidur, jika bagian kiri tubuh berada di bawah, maka appendiks terbuka, makanan yang ada di dalam tubuh akan hijrah ke tempat yang tidak semestinya. Ini tentu saja akan mengganggu metabolisme dan pencernaan tubuh kita sendiri. Bukan tidak mungkin, berbagai macam penyakit bisa timbul dari posisi tidur kita yang seperti ini.
Dalam hal lain, Rasulullah juga kadang-kadang menerangkan apa-apa yang diperintahkanya kepada para sahabat. Misalnya saja, jika ada lalat yang masuk kedalam sayur atau minuman, maka janganlah dibuang. Mubadzir. Karena ada cara lain yang juga bisa membuat sayur atau minuman itu masih tetap bersih. Celupkan saja lalat itu seluruh tubuhnya. Kenapa ? Tidak semua dalam tubuh lalat itu menjijikan. Ternyata, sayap kiri lalat memang mengandung racun, namun di sayap yang kananya sendiri mengandung penawarnya.
Analogi tersebut juga berlaku untuk hal yanglain. Misalnya, jika kita makan cabe dan mengakibatkan rasa pedas yang menyengat dalam mulut kita, maka untuk menghilangkan rasa pedas itu silakan untuk mengunyah daun-daun cabe dimana cabe itu di petik.
Rasul juga melarang kita menguap. Selain menurutnya itu sebagai perbuatan syetan, ketika kita menguap, satu seper seribu detik, mulut kita akan berada dalam kondisi seperti orang merokok. Walau Cuma beberapa detik saja.
Masih banyak hal yang sepertinya kecil dan sepele yang dilarang oleh Rasulullah yang menyimpan keajaiban. Banyak hal yang dilarang dan dianjurkan oleh Rasulullah yang sesungguhnya jika kita pikirkan, kita teliti dengan akal pikiran dan ilmu pengetahuan akan sangat berguna. Padahal, sering Rasulullah hanya melarang dan menganjurkan hal-hal kecil saja. Pernahkah kita terpikir kenapa Rasulullah memerintahkan kita untuk mengucapkan basmallah ketika memulai aktifitas ? misalnya saja, minum air putih ? Apakah setelah kita mengucapkan basmallah air putih itu akan berubah rasa ? seperti cola atau sirup ? Tentu tidak. Sesungguhnya yang diajarkan Rasulullah adalah prinsip dan identitas. Tidak semata-mata melarang atau menganjurkan sesuatu, maka itu adalah sebuah proyeksi sampai akhir zaman akan umatnya ini. Bahkan lewat hal kecil sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar