Akhlak adalah tabiat atau karakter. Akhlak wajib diatur sesuai pemahaman-pemahaman syara’. Karena itu akhlak yang dinyatakan baik oleh syara’, dikatakan akhlak yang baik. Sebaliknya, yang dinyatakan buruk oleh syara’, dikatakan akhlak yang buruk. Hal ini karena akhlak merupakan bagian dari syariat, juga bagian dari perintah, dan larangan Allah. Syara’ telah memerintahkan kita untuk berakhlak baik dan melarang berakhlak buruk. Setiap muslim, khususnya pengemban dakwah, wajib berusaha sungguh-sungguh untuk menghiasi dirinya dengan akhlak yang baik, sesuai dengan hukum-hukum syara’ yang berkaitan dengan akhlak. Hal yang perlu dikemukakan di sini dan perlu digaris bawahi, bahwa akhlak wajib dibangun berdasarkan aqidah Islam. Dan bahwa seorang mukmin harus mensifati dirinya dengan akhlak yang baik hanya atas pertimbangan bahwa akhlak tersebut merupakan bagian dari perintah dan larangan Allah. Dengan demikian ia akan berbuat jujur, karena Allah memerintahkan untuk jujur. Ia menghiasi dirinya dengan sifat amanah, karena Allah memerintahkannya untuk amanah. Semua itu bukan dilakukan untuk mewujudkan kemanfaatan materi, seperti agar orang-orang banyak menerima dagangannya atau agar ia dipilih menjadi pemimpin. Perkara inilah yang bisa membedakan kejujuran seorang mukmin dengan kejujuran orang kafir. Karena kejujuran seorang mukmin semata-mata karena perintah Allah, sedangkan kejujuran orang kafir bertujuan untuk memperoleh kemanfaatan materi dibalik kejujuran itu. Sungguh berbeda jauh antara kedua jenis kejujuran tersebut.
Nash-nash yang menganjurkan untuk berakhlak baik antara lain:
• Dari Abdullah bin Amr sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
«إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا»
“Sesunggunya orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (Mutafaq ‘alaih).
• Diriwayatkan dari Nawwas bin Sam’an, ia berkata; aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang kebaikan dan dosa, maka Rasulullah saw. bersabda:
«الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَاْلإِثْمُ مَا حَاكَ فِي نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ»
“Kebaikan adalah akhlak yang baik. Dosa adalah yang meragukan dalam dirimu dan engkau tidak suka jika manusia melihatnya.” (HR. Muslim)
• Diriwayatkan dari Abi Darda ra., bahwa Nabi saw. bersabda:
«مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ»
“Tidak ada satu pun yang lebih berat pada timbangan amal seorang mukmin di hari Kiamat dari pada akhlak yang baik. Dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang berbuat jahat dan cabul.” (HR. At-Turmudzi, ia berkaya hadits ini hasan shahih, dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya).
• Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata; Rasulullah pernah ditanya tentang perkara yang paling banyak menjadi penyebab masuknya manusia ke surga. Kemudian beliau bersabda:
«تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ»
“Perkara itu adalah Takwa dan akhlak yang baik.” Rasul saw. pun ditanya tentang perkara yang paling banyak menjadi penyebab masuknya manusia ke neraka. Lalu Rasulullah saw. bersabda:
«الْفَمُ وَالْفَرْجُ»
Perkara itu adalah mulut dan kemaluan.” (HR. Riwayat At-Turmidzi, ia berkata ini hadits shahih; Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya; Al-Bukhari dalam bab etika yang diistimewakan; Ibnu Majah; Ahmad; dan Hakim).
• Diriwayatkan dari Abi Umamah, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
«أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ»
“Aku menjamin rumah di pinggir surga bagi orang yang tidak suka berbantah-bantahan meski benar. Dan rumah di tengah-tengah surga bagi orang yang tidak suka berdusta. Dan rumah di bagian paling atas surga bagi orang yang baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud. An-Nawawi berkata, hadits ini shahih).
• Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda:
«أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ»
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang terbaik terhadap istri-istrinya.” (HR. Turmudzi, ia berkata hadits ini hasan shahih; Ahmad; Abu Daud; dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya). Dalam bab ini terdapat hadits dari Aisyah, Abu Dzar, Jabir, Anas, Usamah bin Syuraih, Muadz, Umair bin Qatadah, dan Abi Tsa’labah Al-Khasani. Semuanya adalah hadits hasan.
salam ukhuwah...
Nash-nash yang menganjurkan untuk berakhlak baik antara lain:
• Dari Abdullah bin Amr sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
«إِنَّ مِنْ خِيَارِكُمْ أَحْسَنَكُمْ أَخْلاَقًا»
“Sesunggunya orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (Mutafaq ‘alaih).
• Diriwayatkan dari Nawwas bin Sam’an, ia berkata; aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang kebaikan dan dosa, maka Rasulullah saw. bersabda:
«الْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ وَاْلإِثْمُ مَا حَاكَ فِي نَفْسِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ»
“Kebaikan adalah akhlak yang baik. Dosa adalah yang meragukan dalam dirimu dan engkau tidak suka jika manusia melihatnya.” (HR. Muslim)
• Diriwayatkan dari Abi Darda ra., bahwa Nabi saw. bersabda:
«مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ وَإِنَّ اللهَ لَيُبْغِضُ الْفَاحِشَ الْبَذِيءَ»
“Tidak ada satu pun yang lebih berat pada timbangan amal seorang mukmin di hari Kiamat dari pada akhlak yang baik. Dan sesungguhnya Allah sangat membenci orang yang berbuat jahat dan cabul.” (HR. At-Turmudzi, ia berkaya hadits ini hasan shahih, dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya).
• Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata; Rasulullah pernah ditanya tentang perkara yang paling banyak menjadi penyebab masuknya manusia ke surga. Kemudian beliau bersabda:
«تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ»
“Perkara itu adalah Takwa dan akhlak yang baik.” Rasul saw. pun ditanya tentang perkara yang paling banyak menjadi penyebab masuknya manusia ke neraka. Lalu Rasulullah saw. bersabda:
«الْفَمُ وَالْفَرْجُ»
Perkara itu adalah mulut dan kemaluan.” (HR. Riwayat At-Turmidzi, ia berkata ini hadits shahih; Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya; Al-Bukhari dalam bab etika yang diistimewakan; Ibnu Majah; Ahmad; dan Hakim).
• Diriwayatkan dari Abi Umamah, ia berkata; Rasulullah saw. bersabda:
«أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ»
“Aku menjamin rumah di pinggir surga bagi orang yang tidak suka berbantah-bantahan meski benar. Dan rumah di tengah-tengah surga bagi orang yang tidak suka berdusta. Dan rumah di bagian paling atas surga bagi orang yang baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud. An-Nawawi berkata, hadits ini shahih).
• Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., ia berkata; bahwa Rasulullah saw. bersabda:
«أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ»
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang terbaik terhadap istri-istrinya.” (HR. Turmudzi, ia berkata hadits ini hasan shahih; Ahmad; Abu Daud; dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya). Dalam bab ini terdapat hadits dari Aisyah, Abu Dzar, Jabir, Anas, Usamah bin Syuraih, Muadz, Umair bin Qatadah, dan Abi Tsa’labah Al-Khasani. Semuanya adalah hadits hasan.
salam ukhuwah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar